Syi'ah adalah kelompok aliran aqidah yang secara umum menyimpang dari aqidah
Ahlussunnah wal jamaah. Di dalam tubuh syi'ah sendiri ada banyak sekte dan
pecahan. Diantaranya yang paling terkenal adalah Syi'ah Imamiyah atau Syi'ah
imam 12.
Penyimpangan Aqidah
Meski latar belakang awal mula berdirinya lebih merupakan masalah politis,
namun pada perkembangan berikutnya, kelompok Syiah berkembang menjadi sebuah
paham aqidah tersendiri yang menyimpang. Penyimpangan itu bila disimpulkan
antara lain :
1. Sekte Sabaisme dalam Syiah berkeyakinan bahwa Jibril salah menurunkan
wahyu kepada Muhammad, seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib.
2. Mereka memiliki mushaf Al-Quran versi mereka sendiri yang isinya tidak
sama dengan mushaf yang dikenal sekarang ini. Kulaini menjelaskan dalam
bukunya "Al-Kafi" bahwa Ja'far Shodiq berkata,"Kami mempunyai mushaf
Fathimah. Sebuah mushaf yang isinya seperti Al-Quran kalian 3 kali. Demi
Allah, tidak ada satu huruf pun isinya dari Al-Quran kalian".
3. Mereka meyakini bahwa imam mereka ada 12 dan semuanya memiliki mukjizat
seperti Nabi dan telah diberi wasiat dan rahasia ajaran Islam. Sehingga
mereka berhak menerangkan ajaran Islam yang orang lain tidak diberitahu
menjadi rahasia mereka sendiri. Mereka yakin bahwa para imam itu dititipi
ilmu oleh Rasulullah SAW untuk menyempurnakan syariat. Tidak ada perbedaan
antara imam dengan Rasulullah SAW kecuali bahwa Rasulullah SAW menerima
wahyu.
4. Para imam itu diyakini berada pada derajat ma'shum yang tidak mungkin
berdosa dan terpelihara dari segala kesalahan, kelalaian serta dosa-dosa
baik besar atau kecil.
5. Mereka meyakini bahwa imam mereka yang ke-12 sedang ghaibah (menghilang)
ke dalam sebuah gua di Samara (surro man ra'a), sebuah kota kecil di Iraq
dekat sungai Tigris utara Baghdad. Suatu hari nanti imam ke-12 itu akan
muncul lagi (roj'ah). Karena itu sekarang setiap ba'da maghrib mereka rajin
berdiri di pintu gua bahkan menyediakan sebuha kendaraan untuk pergi.
Perbuatan ini terus berlangsung tiap malam. Harapan mereka imam itu akan
datang untuk memenuhi keadilan sebagaiman bumi sedang dipenuhi dengan
kekejaman dan kezoliman. Imam ke-12 ini juga akan melacak lawan-lawan syiah
sepanjang sejarah.
6. Dalam menyebarkan paham yang sesat seperti ini senjata andalan mereka
adalah TAQIYAH, yaitu siasat berbohong dan menyembunyikan sementara inti
ajaran mereka dan identitas aqidah mereka sehingga orang mengira apa yang
mereka ajarkan itu sesuai dengan aqidah mereka sebelumnya. Saat orang-orang
itu sudah percaya dan bertambah taat, baru identitas asli ajaran mereka
dibenamkan. Karena itu semua fakta yang kami sampaikan disini pasti tidak
ada satupun yang mereka akui. Mereka punya seribu satu macam cara untuk
mengingkari fakta-fakta ini, karena mereka punya prinsip taqiyah. Sehingga
orang-orang awam yang sebelumnya sudah paham tentang sesatnya syiah akan
berbalik menjadi pembelanya. Senjata ini benar-benar ampuh untuk memperdaya
generasi muda Islam yang ilmu sejarahnya dangkal dan wawasannya sempit.
7. Salah satu daya tarik mereka untuk mencari pendukung adalah 'fasilitas'
kawin mut'ah atau kawin kontrak. Hakikatnya tidak lebih dari pelacuran yang
diberi kemasan agama. Dengan beragam dalih, mereka menghalalkan zina seperti
ini. Memang sejarahnya, Rasulullah SAW pernah membolehkan nikah mut'ah,
namun setelah itu dilarang secara total dan hukumnya dinasakh. Semua
shahabat dan para ahli ilmu sepakat bahwa mut'ah itu telah diharamkan Allah
selamanya. Oleh kelompok syiah, nikah seperti ini dibolehkan dan menjadi
salah satu pesona dan daya tarik buat mereka yang suka zina.
8. Mereka juga memiliki hari raya yang lebih mereka hormati dari Idul Fithri
dan Idul Adha, yaitu hari raya Ghadir Khom. Selain itu mereka juga
mengagungkan hari raya Nairuz, hari raya agama majusi penyembah api. Juga
hari raya tanggal 9 Rabiul Awwal sebagai hari raya 'bapak' mereka, Abu
Lu'lu'ah. Abu Lu'lu'ah adalah orang yang berhasil membunuh Umar bin
Al-Khattab.
9. Kebencian mereka kepada para sahabat Nabi dan mengatakan mereka berdosa
telah merampas khilafah dari Ali bin Abi Thalib. Sebagian syiah malah
mengkafirkan para shahabat Nabi radhiyallahu anhum. Sebaliknya mereka
mengagungkan ahlul bait atau keluarga nabi. Ahlul bait ini adalah para
shahabat nabi yang utama, tetapi oleh kelompok syiah ini, ahlul bait
diseret-seret masuk dalam perangkap aqidah mereka, sehingga seolah-olah
antara ahlul bait dengan shahabat yang lain ada pemisah dan permusuhan.
Padahal di zaman para shahabat, syiah yang sesat seperti ini belum lagi
muncul. Bahkan Hasan dan Husein serta Ali Zaenal Abidin yang sering mereka
klaim sebagai imam mereka pun tidak tahu menahu dengan ulah syiah sesat ini.
Syiah yang sesat ini baru muncul jauh di kemudian hari setelah generasi para
shahabat dan sebagian tabi'in telah meninggal. Aktor intelektual di belakang
syiah sesat ini tidak lain adalah Abdullah bin Saba' yang dalam sejarah
otentik terbukti menjadi provokator di wilayah-wilayah Islam. Dia telah
menyebarkan fitnah, berita bohong, kebencian kepada para shahabat serta
paham yang merusak. Dia tidak lain adalah yahudi Yaman yang berpura-pura
masuk Islam.
Identitas keyahudiannya sangat menonjol ketika dia mengajarkan tentang imam
yang akan muncul (raj'ah), tidak mati, menjadi raja di bumi, mengathui apa
yang tidak diketahui orang dan lain-lain. Ini tidak lain berakar pada paham
yahudi, agama yang dipeluknya masih diakuinya bahwa selama ini dia masih
beragama yahudi.
Ali bin Abi Thalib sendiri sebagai tokoh yang dijadikan umpan oleh Abdullah
bin Saba' untuk memunculkan konflik di antara para shahabat, bukan tidak
tahu ulahnya. Bahkan Ali bin Abi Thalib sendiri yang berkehendak untuk
membunuhnya. Namun atas nasehat dari Abdullah bin Abbas, musuh islam itu
tidak jadi dibunuh namun di buang ke Madain. Sosok Abdulah bin Saba' oleh
para pengikut fanatik syiah sering dikabur-kaburkan dan dengan segala
argumentasi mereka mengatakan bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh fiktif
serta sekedar tokokh rekaan musuh-musuh syiah. Padahal sejarah dunia telah
mengenal sosok ini dengan beragam ulahnya meski mereka memungkiri dengan
berbagai dalih.
Wallahu A'lam Bish-Showab.
Kitab rujukan Al-Tuhfatul Itsna Asy-riyah Oleh: Syah Abdul Aziz Ghulam
Hakim Al-Dahlawi, Pescetakan ISIK KITABEVI FATIH ISTAMBUL TURKEY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar