Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh
megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati
hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria
dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju
mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang,
aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali
pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing
kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan
membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia" Suaminya setuju dan
mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan
berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang
baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang
terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka
siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia
lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari
suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf,
apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan"
jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu
kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang
gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat
sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak
ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri.
Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang
kudapatkan kurang"
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta
isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan
menangis.
Pesan moral :
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan
sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal
tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa
harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan
menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling
kita?
Kita akan menjadi orang yang
berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan
mencoba melupakan yang buruk.
Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita
cintai.
Cinta hanya
akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan
masing-masing. mencintai dengan apa adanya.
Cinta tak
pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir
kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Tuhan yang terbaik. Cintailah
semua makhluk dengan harapan semua berbahagia.
0 komentar:
Posting Komentar