Pages

topbella

Selasa, 22 Oktober 2013

Bahaya Membersihkan Serumen Telinga

Tuhan menciptakan serumen di setiap telinga manusia. Namun pernahkah Anda mendengar kata serumen dan apa hubungannya dengan telinga? Sebenarnya apa itu serumen dan mengapa berbahaya jika dibersihkan? Simak uraian berikut untuk mengetahui fakta penting yang sering disalahartikan tentang serumen yang ada di telinga Anda.


Banyak diantara kita yang senang melakukan rangkaian kegiatan bersih-bersih dan perawatan tubuh setelah mandi. Mulai dari memotong kuku, memberi vitamin rambut, mengusap lotion agar kulit tetap lembab dan halus, sampai membersihkan kotoran telinga menggunakan pengorek telinga (cotton bud) yang banyak dijual bebas di pasaran. Tapi berhati-hatilah terhadap kegiatan yang terakhir disebutkan karena tanpa Anda sadari membersihkan telinga sendiri dengan cara mengorek sangat berbahaya bagi kesehatan organ pendengaran. Kenapa berbahaya membersihkan kotoran telinga? Mungkin sebagian dari Anda menebak membersihkan kotoran telinga dengan cara mengorek berbahaya karena dikhawatirkan akan merusak bagian-bagian dalam telinga sehingga bisa berdampak pada penurunan fungsi pendengaran. Alasan tersebut ada benarnya, namun ada fakta lain yang harus Anda ketahui tentang telinga dan kotorannya ini.
Dengan alasan kebersihan tidak jarang Anda ingin selalu membersihkan kotoran yang dikeluarkan telinga. Ada yang menyebutkan telinga terasa geli jika kotorannya tidak diangkat sehingga merasa perlu dikorek dan dikeringkan setiap selesai mandi. Tetapi tahukah Anda bahwa sebenarnya apa fungsi dari kotoran telinga tersebut? Apakah hanya sebatas kotoran sehingga perlu dibersihkan?
Telinga dan fungsinya
Telinga manusia diciptakan oleh Tuhan sedemikian rupa sehingga dapat mendengar bunyi-bunyi dari lingkungan. Selain berfungsi sebagai alat pendengaran, telinga juga merupakan organ penjaga keseimbangan bagi tubuh manusia sehingga kesehatan telinga harus dijaga dengan agar dapat melakukan tugasnya dengan baik. Namun karena telinga mempunyai bagian-bagian yang rapuh maka perlu ditangani dengan benar. Jangan sampai, alih-alih ingin merawat kesehatan telinga dengan cara membersihkannya malah akan merusak fungsinya.
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah dan dalam. Ketiga bagian ini melakukan tugasnya masing-masing menangkap gelombang suara dan menjadikannya bunyi yang dapat didengar oleh manusia. Gelombang suara diterima oleh telinga luar kemudian diteruskan ke telinga tengah melalui gendang telinga. Pada bagian belakang gendang telinga terdapat tulang pendengaran yang bentuknya menyerupai rantai yang saling berhubungan pada sendi. Tulang tersebut berfungsi mengantarkan gelombang suara hingga menggetarkan gendang dan sampai ke telinga dalam.
Telinga dalam terdapat alat penerima yang disebut rumah siput. Di dalam rumah siput terdapat ujung-ujung saraf, cairan, dan organ yang mengambang. Gelombang suara yang diantarkan gendang dan tulang telinga akan menggetarkan cairan dalam rumah siput, sehingga membuat organ yang mengambang bergerak dan menyentuh ujung-ujung saraf pendengaran. Proses yang tadinya menggunakan tenaga mekanik kemudian diubah menjadi tenaga listrik, dan disampaikan ke otak sehingga bisa mendengar suara.
Salah kaprah tentang kotoran telinga
Tanpa disadari, bentuk telinga yang sempit dan berkelok-kelok telah diciptakan oleh Sang Pencipta mempunyai maksud tertentu. Bentuk telinga yang seperti liang dan sempit membuat sulit mencapai bagian dalam sehingga dapat mencegah masuknya kotoran, debu atau serangga kecil. Tidak hanya itu, bagian lain seperti kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga juga berfungsi untuk mempersulit benda-benda asing masuk ke telinga. Selain kelenjar rambut, Tuhan juga menciptakan getah telinga yang bernama serumen yang ternyata juga berfungsi untuk melindungi telinga. Dalam bahasa sehari-hari kita lebih mengenalnya serumen sebagai kotoran atau tai telinga sehingga perlu dibersihkan.
Fungsi serumen pada telinga
Banyak diantara kita yang mempunyai persepsi salah terhadap serumen. Serumen atau getah telinga sering kali dianggap sebagai kotoran sehingga harus dibuang bahkan ada yang dibersihkan setiap hari. Padahal serumen mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menangkap dan membersihkan kotoran yang masuk. Kotoran yang masuk ke dalam telinga akan tertempel pada serumen dan mengering sehingga dapat keluar dengan sendirinya tanpa harus dikorek. Dengan demikian kotoran telinga tidak perlu dibuang dan dibersihkan kecuali jika menggumpal dan menyumbat liang telinga sehingga menghalangi masuknya gelombang suara ke telinga dalam. Namun kasus penggumpalan seperti itu jarang sekali terjadi. Pada kondisi normal serumen hanya menutupi permukaan dinding telinga saja.
Bahaya membersihkan telinga dengan cara mengorek
Salah satu cara yang sering dilakukan orang untuk membersihkan telinga adalah dengan cara mengorek liangnya menggunakan kapas pembersih (cotton bud). Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa membersihkan telinga dengan cara mengorek sangat berbahaya sehingga harus dihindari. Berikut bahaya yang ditimbulkan akibat mengorek telinga.
  • Mendorong serumen jatuh ke telinga bagian dalam
Membersihkan telinga dengan cara mengorek dapat mengganggu mekanisme pembersihan alami. Pengorekan justru akan mengakibatkan terdorongnya getah telinga dan sel-sel kulit mati ke arah gendang telinga yang bukan tempatnya. Jika pengorekan ini dilakukan terus-menerus, getah dan kotoran lain yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat gelombang suara yang masuk sehingga berdampak pada menurunnya pendengaran. Selain itu, penimbunan sel-sel kulit mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
  • Menyebabkan pembengkakan, terluka atau infeksi
Selain mendorong serumen ke dalam, mengorek telinga yang terlalu keras dan dalam juga dapat mengakibatkan benturan dengan bagian vital lain dalam telinga karena bentuk telinga manusia yang sempit dan bersudut. Bagian telinga yang terbentur akan bengkak atau bahkan terluka sehingga dapat menyebabkan infeksi karena dinding telinga mudah berdarah. Infeksi akibat mengorek terlalu keras bisa berbentuk seperti bisul yang bernanah di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah. Jika nanah semakin banyak maka dapat mengakibatkan gendang pecah atau bocor. Otomatis pendengaran pun akan terganggu.
  • Dapat menyebabkan pingsan
Mengorek telinga juga dapat mengakibatkan tubuh jatuh pingsan. Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk saat mengorek telinga. Hal ini disebabkan adanya refleks saraf pagus yang terdapat di dinding telinga. Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada sampai perut. Batuk-batuk adalah refleks yang ringan. Refleks yang berat dan berbahaya bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran.
  • Mengakibatkan muka tidak simetris
Dalam telinga terdapat banyak sekali saraf sehingga telinga akan terasa sangat sensitif. Salah satu saraf yang terdapat di telinga adalah saraf facialis. Saraf ini berada di belakang liang telinga yang berfungsi untuk menggerakkan otot muka dan sebagai bagian yang menunjang pendengaran. Jika infeksi mengenai saraf ini maka dapat mengakibatkan kelumpuhan saraf facialis sehingga muka menjadi mencong dan mata tak bisa ditutup.
Cara membersihkan telinga yang benar
Lalu bagaimana cara membersihkan telinga yang benar? Karena serumen sebetulnya bukan kotoron maka dr. Darnila Rani, Sp.THT dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjelaskan bahwa telinga bagian dalam tidak perlu dibersihkan bahkan seumur hidup. Jika dirasa perlu maka cukup membersihkan telinga bagian luar saja, yaitu daun dan muara liang telinga. Namun jika Anda merasa ada yang salah dengan telinga maka hindari mengorek telinga sendiri. Segera konsultasi dengan dokter spesialis teliga hidung dan tenggorokan (THT) untuk mencegah infeksi dan kerusakan akibat mengorek.
Begitu pentingnya fungsi teliga bagi manusia maka sudah selayaknya dijaga dengan baik dan benar. Jangan biarkan alat pendengaran Anda mengalami penurunan fungsi atau bahkan rusak akibat kelalaian dan ketidaktahuan akan cara menjaga atau informasi yang salah. Semoga dengan mengetahui informasi tentang apa itu serumen atau getah teliga serta fungsinya dapat meluruskan persepsi yang salah dan menambah wawasan tentang bagaimana cara menjaga bagian dari tubuh Anda tersebut. Jangat remehkan kesehatan telinga Anda dengan rutin memeriksakan kesehatan telinga sekali dalam enam bulan kepada dokter spesialis THT untuk mengantisipasi dan mencegah kerusakan telinga.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me