Kompas Images/Roderick Adrian MosesWarga mengantre untuk mendapatkan pengobatan gratis yang digelar dalam rangka HUT TNI ke-66.
Kompas.com -
Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan salah satu amanat pendiri
bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Namun baru
pada 1 Januari 2014 mendatang rakyat Indonesia bisa menikmati jaminan
kesehatan. Sementara jaminan hari tua dan pensiun selambat-lambatnya 1
Juli 2015.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron mengatakan, Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) akan dijalankan secara bertahap dan
ditargetkan di tahun 2019 seluruh masyarakat sudah memiliki jaminan
sosial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 150 juta
orang di dunia akan jatuh miskin ketika sakit. Jutaan di antaranya di
Indonesia. Tak heran jika masyarakat kita cukup akrab dengan istilah
"sadikin" atau sakit sedikit langsung miskin jika sakitnya berat.
Menurut
data, baru tiga persen rakyat Indonesia memiliki jaminan kesehatan.
Padahal idealnya ketika seseorang sakit, mengalami kecelakaan kerja,
atau menganggur, ia tidak harus menggunakan uangnya sendiri.
Guru
Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia Hasbullah Thabrany
mengatakan, SJSN harus mencakup jaminan kesehatan seumur hidup, tidak
diskriminatif dan mencakup seluruh jenis penyakit agar seluruh
masyarakat terlindungi.
"Kelak tidak ada orang sakit yang tidak
diobat hanya karena ia tidak punya cukup uang. Jangan lupa, biaya
pengobatan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Siapa mampu bayar dari
kantong sendiri?," kata Hasbullah.
Apalagi menurut Data Riset
Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan, jumlah penyakit tidak menular tiap
tahun terus meningkat. Padahal penyakit seperti hipertensi, diabetes,
atau kanker, menyebabkan biaya tinggi karena pengobatannya seumur
hidup. BPJS akan menjadi tempat seluruh rakyat bergotong royong
membayar biaya berobat.
"Kalau biaya berobat yang mahal itu tidak
ditanggung, maka kita semua akan terlibat pembunuhan masal. Tidak ada
negara berbudaya yang melakukan hal itu," imbuhnya.
Pembiayaan
yang ditanggung bersama secara nasional akan membuat biaya kesehatan
menjadi murah. Selain itu sistem jaminan kesehatan sudah terbukti
efektif menyehatkan penduduk sakit dan meningkatkan produktivitas
warganya.
Selasa, 12 November 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar