Suatu hari di sebuah sekolah SMA di Surabaya, Sinta yang kala itu sedang duduk dikelas 2 SMA jatuh cinta pada seorang temannya yang bernama Dino. Sinta tahu, mencintai Dino sama saja dengan menyakiti hatinya. Tetapi Sinta sadar, kalau perasaan cinta itu bisa datang kapan saja, siapa saja, dan dimana saja.
Hingga suatu hari, Dino tak sengaja membaca selembar kertas yang ternyata adalah curatan hati Sinta yang ada di buku tulis IPA milik Sinta yang sedang Dino pinjam. Dino sekarang tahu, apa yang sedang dirasakan Sinta. Hingga suatu hari, Dino menayakannya langsung pada Sinta,
Dino : "Sin, apa benar yang kamu tulis itu adalah kenyataan?" tanya Dino
Ketika itu Sinta tidak tahu apa yang dimaksud oleh Dino. Kemudian Sinta balik bertanya,
Sinta : "Kamu nanya apa sich Din, aku nggak ngerti dech!"
Dino : "Apa benar kalo selama ini kamu suka sama aku Sin??"
Ketika mendengar pertanyaan Dino tersebut hati Sinta berdetak sangat kencang. Sinta tidak tahu harus menjawab apa. Kemudian, Sinta langsung pergi meninggalkan Dino ke ruang kelas.
Disamping itu, selama ini Sinta tidak sadar, bahwa ada seorang cowo' yang diam - diam menyukai dirinya. Cowo' itu bernama Tyas. Tyas memang sudah lama menyukai Sinta, jauh sebelum Sinta mengenal Tyas. Hingga suatu ketika Sinta Tyas menyatakan cinta yang selama ini dipendamnya kepada Sinta,
Tyas : "Sin, aku mau ngomong ma kamu."
Sinta : "Iya udha, tinggal ngomong aja."
Tyas : "Tapi ini penting Sin. Q harap kamu mau ngerti."
Sinta : "Oke, emang kamu mau ngomong apa?"
Tyas : "Sin, sebenarnya aku . . . aku . . . aku . . .
Sinta : "Kamu ngomong apa sich yas, kox aku aku?? Ngomong yang jelas donx, jangan buat orang penasaran kaya' ini."
Tyas : "Iya - iya Sin, sory. Aku tuh sebenernya pengend ngomong ma kamu kalo aku tuh sebenrnya suka ma kamu."
Sinta : "Apa? Kamu suka ma aku? Beneran? Tapi, ada yang harus kamu tahu, kalo aku tuh nganggap kamu cuma sebagai temend, nggak lebih. Jadi sory iya yas, aku nggak bisa terima cinta kamu, karna hati aku udha cinta bangetz pada seseorang, sory bangetz iaa.."
Tyas : "Iya dech Sin, aku ngerti kox perasaan kamu. Semoga kamu bisa mendapatkan cinta kamu itu ya.. "
Sinta : "Iya thx udha mau ngertiin aku."
Tyas : "Sama - sama"
Sinta lalu meninggalkan Tyas untuk pergi ke ruang kelasnya.
Sinta juga mempunyai seorang sahabat dekat bernama Dina. Dina bercerita semua tentang Dino kepada Sinta.
Dina : "Sin, ada yang harus kamu tahu tentang Dino."
Sinta : "Apa Din?"
Dina : "Ternyata, Dino itu sudah punya pacar."
Sinta : "Nggak mungkin Din, kamu pasti salah kan?"
Dina : "Nggak Sin, ini beneran! jawab Dina
Bagai diambar petir, hati Sinta terasa sakit teriris - iris dan Sinta pun menangis. Beberapa waktu kemudian, Sinta ingin melupakan cintanya kepada Dino, walopun hatinya sangat sakit.
Hingga suatu saat Sinta teringat kembali pada Tyas, teman yang dulu pernah menyatakan cinta kepadanya tetapi ia tolak karna hatinya masih cinta dengan Dino. Sinta idak tahu, kenapa tiba - tiba dia kepikiran dengan Tyas. Ketika Sinta ingin mengenal Tyas lebih dalam, barulah Sinta tahu bahwa tenyata Tyas sudah mempunyai kekasih dan Tyas telah melupakan segala rasa cinta itu kepada dirinya. Sinta sedih, kenapa kisah cintanya harus berakhir dengan berurai air mata. Akhirnya Sinta sadar, bahwa cinta tu harus memilih, cinta itu mengorbankan perasaan, seperti pengorbanannya untuk Dino dan juga Tyas Sinta juga sadar, kalo ternyata cinta itu harus memilih..
0 komentar:
Posting Komentar