Senin, 04 November 2013
Tentang Sejarah Dinosaurus
Pterosaurus raksasa yang memiliki lebar sayap lebih dari sembilan meter tidak hanya menakutkan. Ia mampu terbang sejauh 10 ribu mil tanpa henti.
Hewan tersebut mendominasi langit pada Periode Jurassic dan Cretaceous, lebih dari 65 juta tahun lalu.
Pterosaurus memiliki empat kaki dengan sayap membran yang membentang di antara kaki depan dan belakang.
Jenis pterosaurus terbesar memiliki berat 400 pon (181 kilogram). Ini merupakan hewat terbesar yang pernah terbang. Pterosaurus hidup di Bumi selama 150 juta tahun.
Kehebatan hewan ini untuk dapat terbang ke berbagai benua dinilai para peneliti berdasarkan studi tubuh, sayap dan lemak pterosaurus.
Sejumlah jejak kaki kecil dari Polandia memperlihatkan bahwa dinosaurus pertama merupakan binatang kecil dengan empat kaki dan diduga lahir di dunia setelah kepunahan massal dari sekian banyak reptil raksasa.
“Fosil jejak kaki yang berusia 250 juta tahun itu merupakan bukti tertua,” kata Stephen Brusatte dan rekannya, ilmuwan dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York.
Menurutnya, hewan ini diduga berukuran sekecil kucing lokal saat ini dan hidup di tepian sungai, tempat buaya, yang lebih besar, berkembang biak.
fosil tertua dari garis keturunan dinosaurus: jejak kaki dari awal zaman Triassic (berumur sekitar 250 juta tahun lalu)
“Jejak ini dan beberapa jejak lainnya di tempat penggalian yang lebih muda memberikan pengetahuan penting mengenai asal dan awal sejarah evolusi dinosaurus. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keluarga awal dinosaurus merupakan hewan yang amat kecil dan memiliki empat kaki yang hanya sepanjang beberapa sentimeter dan sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan reptil saat ini
Ironisnya, fosil tersebut memperlihatkan bahwa kepunahan massal dapat membuat dinosaurus yang kecil dan langka untuk berkembang biak. Ini jika kita merunut pada kejadian 65 juta tahun lalu ketika sebuah meteor dan ledakan gunung berapi membuat dinosaurus punah dan menghadirkan mamalia untuk berkembang biak.
“Yang paling mencengangkan, fosil jejak kaki baru hanya mundur beberapa waktu dari kepunahan massal terbesar yang pernah tercatat (zaman Permo-Triassic). Hal tersebut membuktikan bahwa nenek moyang dinosaurus terbentuk segera setelah bencana itu
fosil jejak kaki dinosaurus berjuluk sphingopus yang berumur 246 juta tahun sebagai bukti tertua dari dinosaurus berkaki dua.
“Untuk kali pertama dalam 20-50 juta tahun sejarah dinosaurus, mereka dan kerabat dekatnya ada di antara dugaan yang beragam, berhasil, dan banyak yang seperti kerabat jauh buaya
Dinosaurus tergesit ditemukan dan digali di China. Dinosaurus mini disebut sebagai ‘pelari cepat’ oleh ilmuwan yang menemukannya itu, merupakan salah satu yang terkecil.
Theropod berkaki datar sepanjang setengah meter tersebut dinamakan Xixianykus zhangi terlihat seringkali menggunakan cakar besar untuk menggali rayap dan semut.
Hewan tersebut menggunakan kecepatannya untuk secara efisien berpindah dari satu gundukan semut ke lainnya dan menghindari perhatian predator yang lebih besar. Detil penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal Zootaxa.
“Proporsi anggota tubuh Xixianykus berada di antara yang paling ekstrim dan tercatat dalam keluarga dinosaurus theropod
Sebagai contoh, theropod kecil itu memiliki kaki bagian atas atau femur lebih pendek jika dibandingkan dengan kaki dan paha yang ukurannya lebih panjang. Pola yang sama terlihat pada hewan yang berlari di masa kini.
“Hal tersebut tidak menyediakan basis untuk menghitung kecepatan maksimalnya, tetapi lebih menunjukkan bahwa Xixianykus merupakan pelari yang sangat efisien,” ujar Dr Sullivan.
fosil dinosaurus tersebut di formasi Majiacun Cretaceous atas di wilayah Xixia provinsi Henan China.
Hewan tersebut merupakan dinosaurus pertama dalam tipenya, dikenal sebagai alvarezsaurid theropod, ditemukan di China dengan hanya fragmen kecil keluarganya sebelumnya ditemukan di pedalaman Mongolia Asia.
Beberapa adaptasi membantu untuk menstabilkan seluruh tubuh ketika berlari, juga mampu mempercepat ketika melakukan aktivitas menggali.
“Mungkin terdengar aneh, tetapi menggali dan berlari sebenarnya bekerja dengan baik secara bersamaan,” ujar peneliti pendamping Dr David Hone dari Akademi Sains China.
“Beberapa hewan pemakan rayap berjalan jauh dengan jarak antar koloni untuk makanan mereka, jadi pelari yang efisien layaknya Xixianykus akan bisa mengikuti pola tersebut”.
Sementara dinosaurus kecil lainnya lebih mudah diserang predator dan kemampuan untuk membuat kecepatan melarikan diri jika bahaya mengancam akan sangat berharga bagi hewan semacam itu,” tambahnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar