Sebenarnya dalam kehidupan
sehari-hari kita sering berhubungan dengan besaran dan satuan. Ketika
menyebutkan tinggi badan seseorang 175 cm dan berat badannya 60 kg, maka kita
sedang berhubungan dengan besaran panjang dan satuannya cm, dan besaran massa
dengan satuan kg.
Nah, apa itu besaran dan satuan?
- Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai satuan.
- Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran, atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.
Ada banyak besaran fisika,
oleh karena itu perlu dipilih beberapa besaran yang menjadi besaran
dasar dan besaran-besaran lain dapat diturunkan daripadanya.
A.1 Besaran Pokok
Berdasarkan hasil-hasil pertemuan
sebelumnya dan hasil-hasil panitia internasional, maka dalam Konferensi Umum
mengenai Berat dan Ukuran ke-14 (1971) di Perancis, berhasil menetapkan tujuh
besaran sebagai dasar (besaran pokok) seperti pada tabel 1.1. dan merupakan
dasar bagi Sistem Satuan Internasional yang biasa disingkat SI (dari bahasa
Perancis “Le Systeme Internasional d’Unites.”)
Berdasarkan satuan-satuan di atas,
jika kita akan menentukan jari-jari bumi (6,37 x 106 m ) atau
periode garputala (2,3 x 10-3 s) maka akan di dapatkan
bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. Agar bilangan-bilngan
tersebut lebih sederhana maka dalam konferensi tersebut juga dianjurkan
penggunaan awalan seperti tebel 1.2.
Jadi, jari-jari bumi seperti di atas
dapat ditulis sebagai 6,37 Mm dan periode garputala
sebagai 2,3 ms.
A.2 Definisi Satuan Standar SI
1. Satuan Panjang
Satu meter adalah
1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga dalam vakum yang
dipancarkan oleh isotop Krypton Kr86.
2. Satuan Massa
Satu kilogram standar adalah massa
dari sebuah model silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Lembaga
Berat dan Ukuran International di Sevres. Standar sekunder dikirim ke
berbagai negara dan massa-massa benda yang lainnya ditentukan dengan
menggunakan teknik neraca berlengan sama.
3. Satuan waktu
Satu sekon adalah waktu yang
diperlukan oleh atom cesium (Cs – 133) untuk melakukan getaran sebanyak
9.192.631.770 kali
4. satuan suhu
Satu kelvin adalah 1/273,16 suhu
titik tripel air.
5. Satuan kuat arus listrik
Satu ampere adalah arus tetap
yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar
dengan panjang tak terhingga dan dengan luas penampang yang dapat diabaikan
dan dipisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya
sebesar 2 x 10-7 N m-1.
6. Satuan intensitas cahaya
Satu candela adalah intesitas
cahaya yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya pada satu arah
tertentu yang memancarkan radiasi monokhromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz
dan memiliki intensitas pancaran pada arah tersebut sebesar 1/683 watt per
steradian.
7. Satuan jumlah zat
Satu mol sama dengan jumlah zat yang
mengandung satuan elementer sebanyak jumlah atom di dalam 0,012 kg karbon-12.
Satuan elementer dapat berupa atom, molekul, ion, elektron, dll dan harus
ditentukan.
A.3 Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang
satuannya merupakan gabungan dari satuan-satuan dasar (pokok).
Contoh:
-
Luas ( m2 )
-
Massa jenis ( kg/m3)
-
Kecepatan (m/s)
Beberapa besaran turunan dapat dilihat
pada tabel berikut!
Disamping besaran pokok dan
besaran turunan, masih ada satuan besaran tambahan sebagai berikut:
Fisika tidak bisa dilepaskan dari
proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam
fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur
yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari
beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan
mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda
a. Mistar
- Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Panjang balok di atas adalah 3,2
cm atau 32 mm.
b. Meteran lipat (pita pengukur)
- Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
c. Jangka sorong
- Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm
Jangka sorong seperti pada gambar di
atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang
ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan skala yang berbeda, dimana
ada skala utama dan skala vernier/nonius.
Cara membaca skala:
Hasil pembacaan = 4,74 cm atau 47,4
mm
d. Mikrometer Sekrup
- Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
2. Alat Ukur Massa
Neraca yang digunakan di
laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh
neraca berbagai bentuk.
Dan di bawah ini adalah contoh
neraca yang sering ditemukan di laboratarium
Ada empat macam prinsip kerja
neraca, yaitu:
- Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga
- Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin
- Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku
- Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia
3. Alat Ukur Waktu
Sebenarnya ada banyak alat ukur
waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan
sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan
berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik, sampai 1/100 detik.
Ada juga stopwatch digital dengan
ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.
4. Alat Ukur Suhu (temperatur)
Alat ukur suhu adalah termometer,
dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam
termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan
termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer
gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina).
Video cara menggunakan termometer:
5. Alat Ukur Massa jenis
Massa jenis termasuk besaran turunan
yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan
massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa
(neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya
atau gelas ukur).
Cara lain untuk mengukur volume
benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas ukur.
Contoh:
Mula-mula air pada gelas ukur
menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur,
air menunjuk pada skala 20,2 ml.
Jadi volume benda tersebut adalah
20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml
0 komentar:
Posting Komentar