1. Berlian/intan (Diamond)
Berlian memiliki nilai 10 Mohs dan merupakan batu permata bahkan benda
terkeras di dunia. Berlian merupakan bentuk kristal dari karbon. Berlian
tertua terdapat di India. Berlian ditemukan pertama kali di Afrika
Selatan pada tahun 1870. Pertambangan berlian yang terkenal di Indonesia
berada di Martapura, Kalimantan Selatan. Sebelum berwujud sebagus di
gambar, berlian masih memiliki bentuk kasar yang disebut galuh.
Penambang berlian yang ahli dapat membedakan antara galuh, kerikil dan
pasir. Setelah galuh didapatkan, barulah proses penghalusan dilakukan
untuk mendapatkan bentuk berlian yang cantik.
Dari semua batu mulia, berlian bukan hanya batu yang paling keras tetapi
juga mempunyai kemampuan paling baik dalam membiaskan cahaya.
Warna-warna berlian beraneka ragam seperti kuning, kuning muda,
kebiru-biruan, merah, biru kehijau-hijauan, merah jambu, merah muda,
kuning kecoklat-coklatan, dan lain-lain. Berlian berwarna hijau daun
merupakan jenis berlian yang langka. Berlian berwarna hitam dinamakan
carbonado. Sedangkan yang paling umum dikenal adalah berlian tak
berwarna alias transparan. Berlian dapat terbakar dalam tanur listrik
pada suhu 2000 derajat Celsius dan menjadi karbondioksida.
2. Korondum ( Safir dan Ruby )
Batu Safir dan batu Ruby berasal dari batuan yang sama yang menjadi
perbedaan keduanya hanya terletak pada warna Korondum berwrna merah
disebut dengan Ruby ( merah delima ) sedangkan \warna selain merah
dikenal dengan batu Safir . Batu safir merupakan batu permata yang
terkenal karena keeleganan warnanya. Merupakan bentuk kristal dari
aluminium oksida (korondum) dan memiliki tingkat kekerasan 9 Mohs. Orang
kebanyakan mengira bahwa safir hanya berwarna biru saja. Padahal, safir
memiliki beberapa macam varian warna, di antaranya ungu, kuning pupus,
jingga dan lain-lain. Safir yang memiliki warna selain biru tersebut
dinamakan fancy sapphire. Warna-warna tersebut bergantung pada kandungan
zat yang berada dalam batu safir, seperti titanium dan besi. Selain
unsur-unsur itu, warna pada batu safir juga tergantung pada zat khas
yang dimiliki batu safir, yakni korondum.
Sementara itu, warna yang paling ideal untuk batu safir adalah biru
langit. Warna biru yang terlalu pekat atau malah terlalu pudar dapat
menurunkan nilai harganya.
Sama dengan safir, rubi juga merupakan salah satu bentuk kristal dari
korondum. Rubi mentah berwarna merah delima, dan jika digosok/dihaluskan
akan menghasilkan warna merah darah. Warna merah pada rubi berasal dari
zat yang disebut dengan kromium. Rubi merupakan salah satu batu mulia
yang keberadaannya jarang ditemukan, apalagi rubi dengan kualitas yang
baik. Rubi merupakan satu dari empat batu berharga selain berlian, safir
dan zamrud. Selain warna merah, rubi juga dapat berwarna merah muda
atau merah gelap, tergantung pada kandungan kromium. Semakin keruh warna
rubi, maka semakin rendah pula kualitasnya. Begitu pula sebaliknya.
Rubi mempunyai skala kekerasan 9 Mohs.
3. Ametis/Batu kecubung (Amethyst)
Ametis memiliki skala kekerasan 7 Mohs. Bahan utama dalam pembentukan
ametis adalah Silika. Biasanya, ametis berwarna merah muda sampai ungu
tua. Karena warna ungu selalu dikaitkan dengan warna kerajaan, maka batu
ametis sering digunakan dalam pembuatan barang-barang yang ada di
kerajaan Inggris.
Nama batu ametis berasal dari bahasa Yunani yang artinya “tidak mabuk”.
Masyarakat Yunani pada masa itu percaya bahwa jika seseorang meminum
anggur yang terdapat dalam gelas yang terbuat dari ametis, maka orang
tersebut tidak akan mengalami mabuk. Batu ametis pernah menjadi batu
yang lebih berharga dari pada berlian. Umumnya, batu ametis akan
bersinar terang setelah dijemur dalam waktu yang cukup lama.
4. Zamrud (Emerald)
Zamrud berwarna hijau dengan skala 7,5 Mohs. Terbuat dari silikat beril.
Penghasil zamrud kualitas tinggi adalah Kolombia, Siberia, Afrika
Selatan, Zimbabwe, Australia, dan Brazil. Warna yang paling ideal untuk
zamrud adalah hijau daun. Seperti halnya batu rubi, warna hijau pada
zamrud juga dihasilkan oleh kromium. Salah satu keunggulan dari batu
jenis ini adalah pada warnanya yang tidak mudah berubah serta daya
tahannya terhadap suhu tinggi.
Dalam masa proses kristalisasi pada batu zamrud, beberapa gangguan
geologi selalu terjadi. Itulah sebabnya semua zamrud ditemukan dalam
keadaan cacat seperti retak, bergelembung, terdapat butiran kristal
karbon asing di dalamnya, serta ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan
lainnya. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat disembunyikan dengan
mengolesi minyak mineral maupun dengan melakukan proses iradiasi. Jika
anda menemukan batu zamrud yang tanpa cacat sedikitpun, maka
berwaspadalah. Bukan berarti anda telah menemukan batu zamrud yang
paling sempurna, namun ciri tersebut justru menunjukkan bahwa batu yang
anda temukan merupakan imitasi.
5. Giok (Jade)
Batu giok sudah dikenal oleh bangsa Cina pada tahun 4000 SM sebagai
bahan utama dalam pembuatan aksesoris, senjata, maupun perabotan. Dalam
seni pengobatan Timur, batu giok diyakini sebagai perangsang aliran Chi
(energi murni). Energi murni ini dianggap mampu mencegah penuaan sel-sel
tubuh dan mengatasi aneka penyakit. Sementara itu, di suku Maya dan
Inca, batu dengan kekuatan 6,0-7,0 Mohs ini dianggap sebagai “Pembawa
Keselamatan dan Kesehatan”.
Batu giok terdiri dari 2 jenis, yaitu Nephreit dan Jadeit. Nephreit
memiliki warna yang agak keputih-putihan, serta memiliki tingkat
kekerasan 6,0-6,5 Mohs. Sementara itu, jenis Jadeit memiliki nilai
6,5-7,0 Mohs. Giok jadeit setingkat dengan batu kuarsa. Jadeit memang
lebih keras daripada nephreit, namun juga lebih mudah mengalami
keretakan.
Sampai saat ini, masyarakat masih mempercayai keberadaan batu giok
sebagai sarana pengobatan. Di Indonesia, terapi batu giok bukanlah
merupakan istilah yang asing lagi di telinga sebagian besar warga
negaranya. Batu giok memang dapat memancarkan sinar infra merah yang
dapat memperlancar aliran darah. Selain itu, gelombang yang terpancar
dari batu giok dapat melancarkan metabolisme tubuh serta menghancurkan
timbunan lemak.
6. Ratna Cempaka (Topaz)
Ratna cempaka memiliki skala kekerasan 8,0 Mohs. Batu yang terbentuk
dari aluminium oksida dan kiezelzuur ini dikenal pula dalam berbagai
nama, seperti batu daud, mirah cempaka dan selong. Walaupun batu topaz
tergolong batu yang keras, namun batu tersebut tidak boleh berada dalam
perubahan suhu hebat yang mendadak, sebab hal itu dapat membuat batu
topaz retak. Dahulu, orang berpikir bahwa batu topaz selalu berwarna
kuning. Kini, telah dikenal berbagai macam variasi warna topaz, seperti
cokelat, bening, merah muda, ungu dan biru. Topaz biru umumnya berasal
dari Cina. Topaz merah dan jingga merupakan jenis topaz yang termurah.
Topaz yang berkualitas tinggi mempunyai kilau yang sangat cemerlang,
terang dan bening. Jika topaz tersebut disentuh maka akan terasa licin
di tangan. Api atau listrik dapat keluar apabila kita menggosok topaz
dengan keras dan cepat. Sedangkan untuk membuktikan keaslian sebuah
topaz, kita dapat melakukannya dengan memasukkan topaz dalam bromoform
(semacam cairan yang dapat dibeli di apotik). Jika topaz itu mengapung,
maka topaz tersebut palsu.
Kamis, 15 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar