Seruan KBRI
Kairo-KemenagNews
(16/8/2013) Sehubungan dengan perkembangan terkini yang terjadi di
Mesir pasca pembubaran paksa demonstran pendukung Presiden Morsi dan
gejolak politik yang semakin tidak menentu, Ikatan Alumni Timur Tengah
(IKAT) Aceh mengecam segala bentuk kekerasan dan pendekatan represif
yang terjadi di Mesir, baik yang terjadi di ibukota Kairo maupun
provinsi-provinsi lainnya. IKAT Aceh juga kembali menyerukan ummat Islam
untuk mendo’akan saudara seiman yang ada di Mesir. “Kepada semua imam
mesjid dan meunasah seluruh Aceh untuk mendo’akan kedamaian dan
ketentraman di Mesir. Pemerintah melalui MPU dan instansi berwenang
lainnya hendaknya menyerukan pembacaan Qunut Nazilah di seluruh Aceh,”
tukas H.M. Fadhil Rahmi, Ketua IKAT-Aceh, dalm relis yang dikirim ke
redaksi.
Untuk diketahui, Qunut Nazilah adalah doa yang diucapkan
untuk menolak kezhaliman musuh-musuh Islam dan menghindarkan diri dari
berbagai fitnah serta musibah. Doa Qunut diucapkan pada setiap shalat
fardhu, yaitu ketika I’tidal setelah ruku’ pada rakaat terakhir. Suatu
hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah dan
kezaliman.
Bagi warga Aceh yang berada di Mesir juga diminta untuk
menjaga ketenangan namun tetap meningkatan kewaspadaan serta keamanan
diri dan keluarga di kediaman serta lingkungan. Juga memonitor
perkembangan situasi melalui berbagai sarana seperti media massa, baik
cetak maupun elektronik, dan sarana lainnya.
“Hendaknya menjauhi
pusat konsentrasi massa seperti Tahrir, Gedung Radio & Televisi,
Abbasiyah, Rabeah El-Adaweya, wilayah Universitas Cairo, Ittihadeya, dan
tempat lain di Cairo dan kota lain yang menjadi tempat konsentrasi
massa,” ujar Fadhil mengutip himbauan KBRI Mesir kepada para WNI di
Mesir yang di rilis tgl 14 Agustus 2013. [Ketua IKAT Aceh, Muhammad
Fadhil Rahmi, Hp: 085210111000/y]
Himbauan Perwakilan KBRI
Berikut kami lampirkan Himbauan Perwakilan KBRI:
H I M B A U A N
No.: SE.408/VIII/2013/PROTKONS
TERKAIT SITUASI POLITIK DAN KEAMANAN MESIR PASCA PEMBUBARAN PAKSA DEMONSTRASI PENDUKUNG MORSI TANGGAL 14 AGUSTUS 2013
Sehubungan
dengan memanasnya situasi politik dan keamanan Mesir paska pembubaran
paksa demonstran pendukung Dr. Mohammed Morsi pada hari Rabu, tanggal 14
Agustus 2013, KBRI Cairo menghimbau seluruh WNI agar:
1. Mentaati
kebijakan Pemerintah Mesir yang memberlakukan situasi darurat dan jam
malam yang diberlakukan sejak 14 Agustus 2013, khususnya untuk tidak
keluar rumah pada pukul 19.00 hingga pukul 06.00. Namun sebelumnya perlu
menyiapkan bahan kebutuhan pokok untuk selama 2 minggu guna antisipasi
toko tutup;
2. Membawa selalu tanda pengenal yang masih berlaku,
mengindahkan peraturan setempat, serta mengantisipasi pembentukan
pos-pos pemeriksaan keamanan yang dibentuk baik oleh aparat keamanan
maupun masyarakat sipil Mesir. Bagi yang ijin tinggalnya akan berakhir,
agar segera memperpanjangnya baik secara individu maupun kolektif;
3.
Menjauhi pusat konsentrasi massa seperti Tahrir, Gedung Radio &
Televisi, Abbasiyah, Rabeah El-Adaweya, wilayah Universitas Cairo,
Ittihadeya, dan tempat lain di Cairo dan kota lain yang menjadi tempat
konsentrasi massa;
4. Menjaga ketenangan namun tetap meningkatan kewaspadaan serta keamanan diri dan keluarga di kediaman serta lingkungan;
5.
Sebagai warga asing, agar menghindari ikut campur dalam politik dalam
negeri Mesir baik secara verbal, tulisan di media sosial seperti
Facebook, Twitter, dan situs jejaring lainnya, maupun tindakan seperti
ikut gerakan demonstrasi tertentu.
6. Memonitor perkembangan situasi melalui berbagai sarana seperti media massa, baik cetak maupun elektronik, dan sarana lainnya;
7.
Mempererat kekompakan dan koordinasi dengan sesama WNI serta memberikan
pertolongan kepada yang bermasalah, serta segera menyampaikannya kepada
KBRI melalui nomor hotline 02-27947200/9, 010-1518-5795, dan
010-2222-9989.